Kamis, 06 Maret 2014

Rapat Kerja Himpunan Mahasiswa Boga Busana Periode 2014


Rapat Kerja (RAKER) adalah kegiatan yang bertujuan untuk membahas rencana kerja HimaGana untuk satu tahun ke depan. Kegiatan ini dilaksanakan di Cemplung Kidul RT 01 Tirtonirmolo Kasihan, Bantul pada hari sabtu 5 februari 2014 mulai pukul 09.00 sampai dengan 18.30WIB. Acara ini dihadiri oleh pengurus HimaGana periode 2014, terdiri dari pengurus inti dan empat departemen (PSDM, Akademik, Humas, PKM).
Bentuk kegiatan secara keseluruhan berupa pembacaan GBHK dan ADART, pembacaan job disk struktur organisasi (ketua dan wakil Himagana) dan presentasi departemen. Kegiatan ini berlangsung dengan tertib, di tengah kegiatan tampak hadir beberapa DPO (Dewan Perwakilan Organisasi) dan Alumni untuk mengevaluasi dan memberikan masukan pada acara tersebut.
Dalam rapat tersebut, ada satu program kerja baru usulan Departemen PKM yang dibahas secara mendalam, yaitu Buku Akhir Tahun. Pendapat dari DPO yang diwakili oleh Rudi Haryanto (Ketua HimaGana periode 2013) dan Cahyaning N.P, menyatakan bahwa Buku Akhir Tahun sebaiknya tidak dijadikan program kerja karena menghabiskan dana yang tidak sedikit dan kurang bermanfaat. Tetapi Kepala Departemen PKM, Galuh Putri Hardiknas, bersikukuh dan yakin bahwa proker baru usulannya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik. 
Rencana awal, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari satu malam, tetapi karena saat itu cuaca yang buruk akibat abu vulkanik Gunung Kelud membuat acara rapat kerja periode 2014 hanya dilaksankan satu hari saja. Walaupun kegiatan dilaksankan dalam satu hari, tetapi semua acara yang telah disusun dapat terlaksana seluruhnya dengan baik.
Dengan adanya kegiatan RAKER ini, diharapkan HimaGana dapat melaksanakan semua Program Kerja yang telah direncanakan dengan lancar, baik itu Proker baru maupun Proker yang sudah ada sebelumnya.

SEPUTAR DIALOG BIROKRASI 2014 PTBB FT UNY


Dialog Birokrasi - Aula Fakultas Teknik UNY

Kamis, 27 februari 2014, HimaGana mengadakan kegiatan Dialog Birokrasi. Dialog Birokrasi ini adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa PTBB dan menyampaikan kritikkan serta saran ke Birokrasi PTBB. Kegiatan ini berlangsung pukul 15.00-16.45WIB dan dihadiri oleh jajaran Birokrasi PTBB dan mahasiswa PTBB. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyampaian pertanyaan dari beberapa  mahasiswa melalui angket dan jawaban dari Birokrasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab.
Beberapa pertanyaan di antara yang berkaitan dengan masalah UKT, mengenai mengapa mahasiswa masih harus mengeluarkan biaya praktikum, bukankah sudah membayar UKT? “Secara teoritis memang UKT  harus memenuhi praktik tapi tidak semua bahan tersedia karena bahan segar harus melalui proses lelang,” jawab Pak Noor. Pertanyaan lainnya mengenai penamabahan SKS bagi mahasisswa dengan IP diatas 3,5 mengapa dipersulit oleh pengajaran, “akan ada bentrok kelas karena ruangan tidak mencukupi sehingga perkuliahan tidak akan fleksibel,” jawab Pak Noor, “terkait SKS di PTBB, khususnya di Prodi Boga yang banyak praktiknya, butuh fisik yang kuat. Pada umumnya teori lebih lemah dari pada praktik. Maka yang akan terjadi, banyak SKS tetapi hasil kurang maksimal,” tambah Ketua Prodi Boga.
Selain pertanyaan dan jawaban dari dosen, dalam sesi tanya jawab ada beberapa saran dan kritikan dari mahasiswa yang hadir mengenai fasilitas kampus yang masih harus dibenahi, pihak pengajaran yang harus lebih ramah pada mahasiswanya. Beberapa jawaban mengenai sistem pemilihan dosen mata kuliah umum yang memang sudah ditentukan dari pihak universitas, dan nilai mata kuliah yang masih belum keluar karena adanya miss-communication dengan dosennya.
Dengan terlaksananya acara ini, diharapkan pihak kampus dapat medengar semua masukan dan kritikan dari mahasiswa, serta mengaplikasikannya secara nyata.
Sangat disayangkan, dalam kegiatan ini hanya sedikit mahasiswa yang hadir, padahal pihak Birokrasi sudah menyempatkan waktu untuk acara tersebut. Harapan untuk tahun-tahun selanjutnya mahasiswa bisa lebih kritis dalam menyampaikan aspirasinya, tidak hanya tertulis dalam angket tetapi diucapkan didepan pihak birokrasi.

Sampai jumpa di Dialog Birokrasi 2015  J